Komisi X DPR Dukung Sosialisasi Gemar Membaca

13-12-2016 / KOMISI X

 

Anggota Komisi X DPR RI Latifah Shohib medukung upaya Perpustakaan Nasional untuk mensosialisasikan program gemar membaca di semua provinsi di Indonesia. Hal itu bertujuan agar dapat meningkatkan tingkat literasi masyarakat Indonesia. Ia pun juga mengapresiasi minat baca di Jawa Timur cukup tinggi yakni 65%.

 

“DPR mendukung upaya Perpusnas untuk sosialisasi gemar membaca keliling di semua provinsi daerah. Tujuannya supaya tingkat literasi meningkat, di Jatim minat bacanya tinggi yakni 65%,” ujar Latifah kepada Parlementaria usai Kunjungan Kerja Spesifik ke Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoardjo, Jawa Timur, Jumat, (09/12/2016).

 

Politisi PKB ini pun juga mengapresiasi Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sidoardjo dalam melakukan inovasi guna meningkatkan kualitas perpustakaan tersebut. “Seperti yang kita saksikan tadi ada beberapa inovasi yang dilakukan oleh Perpustakan Sidoardjo seperti pendaftaran anggota, dimana-mana kita kunker belum menemukan hal yang inovatif seperti ini. Koleksi bukunya lumayan, ada tempat khusus utk ibu menyusui, ada pojok ASI. Ada kamar mandi khusus anak-anak,” ujar Latifah.

 

“Berarti di sini mereka sudah sensitif gender. Ada upaya sejak usia dini sudah gemar membaca, makanya mereka meningkatkan fasilitas termasuk ruang baca khusus anak. Mejanya sudah disesuaikan. Menurut saya secara umum perpustakannya sudah bagus,” sambung Latifah.

 

Kemajuan tersebut adalah bentuk inovasi dari Perpustakaan Sidoardjo dalam mengimplementaiskan UU No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan. “Ini inovasi dari masing-masing daerah untuk mengimplementasikan UU No 43 Tahun 2007. Dibanding daerah lain jauh lebih bagus,” ujarnya.

 

Dengan adanya fasilitas yang ada maka perlu di dorong sosialiasi gemar membaca agar perpustakaan yang ada di tiap daerah terus dikunjungi oleh masyarakat. Dalam hal ini Perpusnas memiliki peran yang cukup signifikan untuk mensosialisasikan gemar membaca. Hal ini cukup penting mengingat, peringkat Indonesia dalam dunia literasi cukup mengkhawatirkan dalam penelitian UNESCO.

 

“Sementara menurut penelitian UNESCO, Indonesia masih mendukki 0,0001 %. Ini begitu memprihatinkan, makanya saya tidak terlau percaya dengan penelitian itu. Faktanya di lapangankan seperti ini,” tutup Latifah. (hs,mp) foto : Hendra/mr.

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...